Naik Sepeda Motor di Musim Hujan? Perjalanan Jauh dengan Sepeda Motor? Simak Tips Berikut Biar Aman

November 29, 2018

Musim hujan telah tiba. Bulan November Desember memang biasanya hujan datang hampir tiap hari. Saya yang terbiasa bepergian jauh dengan menggunakan sepeda motor, tentu harus rela menyisihkan waktu untuk membuat persiapan jika hendak bepergian.

Biasanya, satu hari sebelum pergi-pergi, saya akan menyiapkan alat-alat yang sekiranya akan dibawa pada keesokan harinya. Apa saja yang dibawa? Tentu tergantung tujuan dan niat bepergian itu. Hendak kemana dan mau apa.

Mau ke Kuningan, misalnya, ke kampus, ada jadwal kuliah. Yaaa, saya bawa buku sesuai jadwal. Bawa tugas, bawa laptop. Atau mau ke Brebes misal, ada urusan ke BKD, yaa saya siapkan berkas-berkas yang hendak dibawa. Begitu.

Saya juga biasa mencatat apa saja yang mau dibawa, untuk menghindari kebingungan dan lupa saat packing.
Selain barang yang harus dibawa, ada banyak lagi yang harus disiapkan supaya perjalanan nyaman. Termasuk motor yang akan digunakan juga.



Nah, apa saja sih yang harus disiapkan jika hendak bepergian dengan sepeda motor. Ini adalah tips aman bersepeda motor kala hujan, ala saya.
1. Pastikan Motor dalam Ferforma Optimal
Saya biasa melakukan pengecekan terhadap sepeda motor secara rutin, setiap bulan di tanggal muda. Pengecekan rutin itu dalam hal rem depan dan belakang, lampu-lampu, oli mesin, ban depan dan belakang. Aaah, semua lah. Tukang bengkel lebih faham.

Kemudian sehari sebelum berangkat, saya juga biasanya memastikan apakah motor saya oke atau tidak. Ini tentu saat hendak pergi jauh.

Untuk bepergian rutin tiap hari ke sekolah, saya biasanya cukup memastikan ban motor saja. Depan dan belakang. Anginnya cukup atau kurang. Kalau kurang, mampir dulu di bengkel terdekat.

Eh tapi, ada juga yang saya sering lupa. Sering.
Ini memalukan sebenarnya.
Tapi bukan malas, atau ngirit, melainkan hal ini terjadi karena jarum di spedometer yang bagian bensin tuh apa namanya, itu lah, rusak. Jadi, bensin penuh atau kosong, jarumnya tetep aja di E.

Saya ingat biasa ngisi bensin hari jum’at atau sabtu, masalahnya, saya suka lupa hari. Eh ini hari apa ya. Naaah itu, udah senin aja tiba-tiba.
Motornya haus.

Pernah bahkan suatu hari, berangkat ke sekolah sambil mendorong motor. Seseorang menyapa “Kenapa Bu?”
“Motornya haus Pak”.
Itu dia kebiasaan buruk saya,  sering lupa isi bensin.
Hal ini terjadi bukan saja saat berangkat sekolah, tapi juga saat pergi jauh.

Pernah sekali, di negeri antah berantah, di tengah hutan rimba raya, saya mendorong motor tanpa tahu pom bensin terdekat ada dimana. Didorong saampe 30 menit, keringat sudah bercucuran, masih aja ada di hutan. Mana ga ada orang lewat. Kan ngeri.

Lelah?
Huh, jangan tanya.

Oke yang satu ini jangan diikuti.
Jangan, ini contoh yang tidak baik.

Pastikan sepeda motor anda terisi bensin sebelum bepergian dan isi kembali sebelum kering.


2. Bawa Jas Hujan/Mantel
Menggunakan sepeda motor saat bepergian di musim hujan, kita mutlak butuh mantel. Yaaa walau kadang ketemu gerimis, berenti, pasang mantel, udah rapi jalan lagi, eeeeh panas.
Giliran ketemu gerimis ga pake mantel, eeeeh hujan tambah deres. Betenti, pake mantel, hujannya malah ilang.
Tapi bagaimanapun, mantel tetap penting.
Harus dibawa.
Dilipat yang rapi, letakan di bawah jok motor.
Jangan digulung sembarangan terus disumpelin. Nanti mantel gampang rusak.

Mantel atau jas hujan pilihan saya biasanya yang baju dan celana. Lebih nyaman aja rasanya. Semua tertutup rapat, aman dari air hujan, dan bisa bergerak bebas.

3. Pastikan Alamat yang Dituju
Ini penting. Tentukan anda mau ke mana. Pastikan alamatnya. Kalau perlu buat janji dengan orang yang akan ditemui.
Kan ribet kalau naik motor pas hujan sambil nyari alamat. Terus kudu ngeluarin hape buat ngehubungi orang yang mau ditemui. Nyari dulu di saku, cari nomornya, pas nelpon malah ada suara petir. Kaget. Trus hape nya terleempar jauh.
Halah sinema FTV banget ya.

Ribet lah pokoknya.
Jadi, sebelum bepergian, pastikan anda tahu alamat yang dituju. Jangan andalkan pencarian lokasi di hape saat musim hujan begini. Berabe!

4. Hindari Genangan
Naik motor saat hujan tuh kan, lobang-lobang di jalan akan berubah menjadi genangan air.


Semuanya terlihat sama tuh, menggenang aja gitu.
Padahal, kita ga tahu kedalaman lubang dibalik genangan itu. Bisa-bisa kita salah milih, malah terjebak di lubang yang dalam sampe motor gak bisa move on. Kan gawat.

Jadi, saat ketemu lubang di jalan berbentuk genangan saat hujan, untuk lebih aman saat berkendara, sebaiknya hindari. Hindari genangan. Cari jalan yang bagus saja.

5. Kurangi Kecepatan Kendaraan
Sangat penting mengirangi kecepatan kendaraan.
Ketika kita naik motor dalam cuaca hujan, maka helm akan berembun yang tentu saja akan mengurangi jarak pandang. Sementara, jika kaca helm dibuka, air hujan akan terasa menusuk kulit muka. Rasanya bagai ditusuk ribuan jarum. Sungguh sangat sakit.

Selain jarak pandang yang berkurang, mengurangi kecepatan juga sangat penting karena kita kadang tidak tahu jika ada jalan yang licin. Saat hujan, terlebih gerimis, biasanya jalan akan menjadi sangat licin.
Jika kita memacu motor dengan kecepatan maksimal seperti pembalap formula one, maka besar sekali kemungkinan tergelincir.

Hmmm, yang ini pernah saya alami dan rasanya sangat sakit. Badan sakit, baju kotor, dan malu pula dilihat orang-orang. Habis itu dipaido juga sama mereka.
“Makanya Bu, bawa motornya jangan ngebut. Jalan licin. Kan jatuh jadinya”.

6. Jaga Jarak Aman
Berkendara di jjalan raya yang padat dengan mobil, truk, atau bahkan becak, kita tetap harus menjaga jarak aman dengan kendaraan apa pun yang ada di depan. Kita tidak tahu bila di depan ada jalan rusak, atau ada kecelakaan, atau mungkin macet, jadi kendaraan di depan kita harus berhenti tiba-tiba.

Jika kita tidak menjaga jarak aman, kita berkendara terlalu menempel pada kendaraan di depan, maka saat ada sesuatu kita akan kesulitan mengantisipasi. Mobil di depan tiba-tiba berhenti, misalnya, sementara kita dalam kecepatan yang lumayan tinggi, maka kita akan kerepotan mengerem motor. Kalau tidak di rem, kita bisa menabrak kendaraan di depan.

Berbefa dengan jika berkendara dengan menjaga jarak aman. Kita bisa mengantisipasi kendaraan di depan bila tiba-tiba berhenti, atau belok menghindari genangan misalnya.

7. Biasakan Berkendara dengan Baik dan Benar
Nah, ini nih yang jadi pe-er kita bersama. Ramai banget kan yang meme emak-emak pasang lampu sen ke kanan tapi beloknya ke kiri. Atau malah ga belok-belok.

Padahal, yang begitu gak cuma emak-emak loh, bapak-bapak juga banyak. Anak-anak lain lagi ceritanya. Boncengan 5 orang berjajar 1 motor. Mana anak kecil semua.

Ini nyata loh. Kisah nyata. Bukan fiksi belaka yang jika ada kesamaan nama tokoh dan tempat kejadian hanya kebetulan yang tidak disengaja.

Bukan.
Ini nyata.
Banyak terjadi disekitar saya, eh disekitar kita.

Apanya sih yang salah hingga terjadi yang demikian itu?

Orang dewasa berkendara seenaknya.
Anak-anak juga seenak mereka sendiri.

Dan yang demikian ini, banyak menyebabkan kecelakaan di jalan loh.

Lalu apa tindakan kita?

Yaaa, minimal kita bisa memulai dari diri sendiri. Berkendara dengan baik dan benar. Perhatikan petunjuk lalu lintas. Pakai helm yang standar. Jangan ngebut di jalan. Jangan mau menang sendiri. Merasa paling benar di jalanan.

Eh kenapa jadi ke sini ya?
Penting juga ini.
Kadang kan ada petunjuk di pinggir jalan tuh “Hati-hati rawan longsor”, misalnya. Yaaa, kita sebagai pengendara yang baik, harus berhati-hati dong ya. Ya kan?

Oke deh, itu dulu tips aman bersepeda motor kala hujan ala saya. Semoga ada manfaatnya. Dan supaya semua aman, jangan lupa bawa dompet saat bepergian.

Pastikan juga dompetnya terisi. Ada SIM, STNK, KTP, ATM, Kartu Kredit. Dan uang. Hhh, uang. Mau beli bensin ga bawa uang kan, jadi engga aman berkendara.

You Might Also Like

0 comments

Popular Posts

Like us on Facebook

Flickr Images