Siapapun Bisa Terkena Penyakit Lupus

November 22, 2018

Siapapun Bisa Terkena Penyakit Lupus

Pertama kali mendengar penyakit Lupus ini saat saya mengajar di sebuah Sekolah Dasar di daerah yang cukup terpencil. Lebih terpencil dari daerah saya sendiri. Daerah itu bernama Desa Tambakserang Kecamatan Bantarkawung Kabupaten Brebes.

Waktu itu, salah seorang staf tata usaha yang kebetulan cukup akrab dengan saya bercerita tentang kondisi putrinya tercinta. Putrinya sudah kelas 10 dan bersekolah di SMAN Bantarkawung.

Jadi, menurut cerita beliau ini, putrinya biasanya akan sakit setelah mengikuti kegiatan olahraga. Putrinya juga sempat demam sangat tinggi sampai keluar darah segar dari pori-pori kulit di sekujur tubuhnya. Waktu itu, dia divonis mengidap demam berdarah.

Panjang ceritanya sehingga akhirnya sang putri sampai di Rumah sakit yang lumayan besar dan kemudian divonis mengidap penyakit lupus. Teman saya ini bertanya, Ibu pernah dengar penyakit lupus?

Saya bengong saat ditanya begitu. Terus terang saya penggemar Lupus yang ditulis Hilman Hariwijaya. Tahu kan, buku lupus itu loh! Saya koleksi sampai berjilid-jilid. Dari lupus kecil sampai dewasa. Nah, saat mendengar penyakit lupus ini, saya bingung dong!

Saya berjanji pada teman tersebut bahwa saya akan mencari tahu tentang penyakit lupus. Hal ini karena di Desa Tambakserang ini agak-agak susah sinyal sehingga lumayan sulit untuk mengakses internet.

Tiba di rumah saya mulai berselancar di dunia maya, mencari lupus. Penyakit lupus. Dan saya kaget sendiri saat membacanya.

Penyakit Lupus Adalah
Di mesin pencari disebutkan bahwa penyakit lupus secara umum merupakan kelainan yang bersifat kronik pada masalah imunitas tubuh.

Manusia memiliki sistem kekebalan tubuh yang berfungsi untuk menyerang benda asing, virus, bakteri atau kuman yang dapat menyebabkan penyakit. Semacam tentara yang bertugas menyerang musuh.

Tetapi, pada penderita penyakit Lupus, sistem kekebalan yang seharusnya berfungsi sebagai pelindung tubuh itu, mengalami kelainan. Jadi semacam tentara itu tidak bisa membedakan mana kawan mana lawan. Bukannya musuh yang diserang, malah negaranya sendiri. Sistem kekebalan tubuh ini tidak bisa membedakan antara benda asing yang harus dimusnahkan dengan jaringan tubuh, sehingga malah menyerang jaringan tubuh yang sehat.

Lupus dalam bahasa Latin berarti "anjing hutan/serigala". Hal ini disebabkan karena penderita penyakit lupus pada umumnya memiliki butterfly rash atau ruam merah berbentuk kupu-kupu di pipi yang serupa di pipi serigala, tetapi berwarna putih.


https://tse2.mm.bing.net/th?id=OIP.UXrkuI_eZhcqZCU-dQCwwAHaGT&pid=15.1&P=0&w=183&h=157

Penyakit Lupus dalam ilmu kedokteran disebut dengan Systemic Lupus Erythematosus (SLE), yaitu ketika penyakit ini sudah menyerang seluruh tubuh atau sistem internal manusia.

Dalam ilmu imunologi atau kekebalan tubuh, penyakit lupus adalah kebalikan dari kanker atau HIV/AIDS, dimana pada penyakit Lupus, tubuh menjadi bertindak berlebihan terhadap rangsangan dari sesuatu yang asing sehingga tubuh membuat terlalu banyak antibodi, semacam protein yang malah ditujukan untuk melawan jaringan tubuh sendiri.

Dengan demikian, Penyakit Lupus disebut sebagai autoimmune disease (penyakit dengan kekebalan tubuh berlebihan).

Pada penderita penyakit lupus, antibodi yang berlebihan ini, bisa masuk ke seluruh jaringan tubuh dengan dua cara yaitu :

Pertama, antibodi aneh ini bisa langsung menyerang jaringan sel tubuh, seperti pada sel-sel darah merah yang menyebabkan selnya akan hancur. Inilah yang mengakibatkan penderitanya kekurangan sel darah merah atau anemia.

Kedua, antibodi bisa bergabung dengan antigen (zat perangsang pembentukan antibodi), membentuk ikatan yang disebut kompleks imun, yaitu gabungan antibodi dan antigen mengalir bersama darah, sampai tersangkut di pembuluh darah kapiler akan menimbulkan peradangan.

Dalam keadaan normal, kompleks ini akan dibatasi oleh sel-sel radang (fagosit). Tetapi, dalam keadaan abnormal, kompleks ini tidak dapat dibatasi dengan baik. Malah sel-sel radang tadi bertambah banyak sambil mengeluarkan enzim, yang menimbulkan peradangan di sekitar kompleks.

Hasilnya, proses peradangan akan berkepanjangan dan akan merusak organ tubuh dan mengganggu fungsinya. Selanjutnya, hal ini akan terlihat sebagai gejala penyakit. Kalau hal ini terjadi, maka dalam jangka panjang fungsi organ tubuh akan terganggu.

Penyebab dan gejala penyakit lupus
Penyebab Penyakit Lupus
Lupus bukanlah penyakit menular dan sebagian besar penderitanya adalah wanita pada usia produktif sehingga sering dianggap penyakit wanita. Faktor keturunan bukan sebagai penyebab langsung penyakit ini. Walau mungkin, dari orang tua diperoleh gen yang abnormal yang berpotensi untuk penyakit ini, tetapi ada faktor lain sehingga penyakit ini dapat terjadi.

Dugaan para ahli tentang penyebab penyakit ini adalah karena faktor hormon estrogen. Hal ini berhubungan dengan adanya fakta bahwa kebanyakan lupus diderita oleh wanita usia produktif sampai usia 50 tahun.


Gejala dan Deteksi Lupus
Penyakit lupus sulit didiagnosis. Gejala yang paling mudah terlihat adalah adanya ruam menyerupai kupu-kupu di pipi. Gejala ini sangat khas.

Gejala lain penyakit Lupus bisa berbeda-beda pada tiap penderitanya. Itu sebabnya seseorang yang menderita penyakit ini sulit mendeteksi penyakit tersebut. Bahkan, gejalanya dapat menyerupai gejala penyakit lain.

Hal ini disebabkan karena organ tubuh yang diserang bisa berbeda pada tiap penderitanya. Misalnya, bila yang diserang adalah darah, maka gejalanya mirip dengan orang yang menderita anemia.
Sementara, bila mulut yang diserang, maka penderita akan mengalami sariawan di mulut yang berkepanjangan sehingga penderita kemudian divonis kekurangan vitamin C.

Beberapa gejala yang umum pada penyakit ini adalah munculnya bercak merah pada hidung dan kedua pipi membentuk seperti kupu-kupu yang disebut butterfly rash. Bercak dapat pula terjadi pada tubuh. Dalam tahap lanjut, penyakit ini dapat menyebabkan kerontokan rambut, rasa lelah yang berlebihan, kerusakan pada organ tubuh. Penderita Lupus mengalami gejala seperti pada orang yang menderita kanker.

Maka, cara mengetahui apakah seseorang tersebut menderita Lupus atau tidak yaitu dengan melakukan tes antinuclear antibodies (ANA). Jika hasil tes positif maka kemungkinan besar orang tersebut mengidap penyakit Lupus.

Karena penyakit Lupus menyerang wanita subur, kerap menimbulkan berbagai aspek kesehatan. Misalnya hubungan dengan kehamilan yang menyebabkan abortus, gangguan perkembangan janin atau pun bayi meninggal saat lahir. Namun, hal ini bisa saja terjadi sebaliknya. Artinya, justru kehamilan bisa memperburuk gejala penyakit Lupus. Sering dijumpai gejala penyakit Lupus muncul sewaktu hamil atau setelah melahirkan.

Jenis Penyakit Lupus
Penyakit lupus memiliki tiga bentuk,
Pertama, Cutaneus Lupus, seringkali disebut discoid yang mempengaruhi kulit.
Kedua, Systemic Lupus Erythematosus (SLE) yang menyerang organ dalam tubuh seperti persendian, paru-paru, pembuluh darah, jantung, ginjal, hati, otak, dan syaraf.
Ketiga, Drug Induced Lupus (DIL), timbul karena menggunakan obat-obatan tertentu. Setelah pemakaian dihentikan, umumnya gejala akan hilang.

Biasanya orang hidup dengan penyakit lupus (Odapus) akan menghindari hal-hal yang dapat membuat penyakitnya kambuh dengan :
1. Menghindari stress
2. Menjaga agar tidak langsung terkena sinar matahari
3. Mengurangi beban kerja yang berlebihan
4. Menghindari pemakaian obat tertentu.

Odapus dapat memeriksakan diri pada dokter pemerhati penyakit lupus. Odapus biasanya harus minum obat seumur hidup untuk  bisa hidup dengan normal.

Pengobatan pada Odapus
Untuk mengobati Odapus atau penderita penyakit Lupus adalah dengan mengurangi keluhan sakit akibat kerusakan organ tubuh. Pengobatan dilakukan dengan upaya khusus agar penyakit ini tidak menyerang organ tubuh lainnya yang dapat menyebabkan keluhan lebih parah akibat komplikasi.

Perlu diperhatikan juga faktor lingkungan yang dapat memperparah keadaan odapus. Misalnya dengan mengontrol makanan, mencegah agar tidak stres, pemilihan bila harus menggunakan obat-obatan, serta mencegah agar kulit tidak secara langsung terkena sinar matahari yang mengandung UV.

Bantuan untuk Odapus
Karena tidak menular, Anda tidak perlu kuatir bila harus berhubungan dengan penderita penyakit Lupus. Sebaliknya, Anda dapat membantunya dengan memberi dukungan dalam bentuk perhatian dan membantu agar penderita bisa menerima keadaan sehingga tidak menjadi stres.

Penyakit ini merupakan pertarungan seumur hidup. Karena jangka waktu yang cukup lama, banyak Odapus (penderita Lupus) maupun anggota keluarga menjadi stres menghadapinya.
Namun penyakit ini bisa dihadapi. Banyak yang juga berhasil menghadapi penyakit Lupus. Selalu komunikasikan dengan dokter mengenai penyakit ini.

Dukung Odapus agar mereka lebih terbuka pikirannya dan tidak menjadi takut berlebihan karena dapat memperburuk kondisi Odapus. Coba untuk memiliki rasa humor karena itu bisa membantu. Penyakit bukan hal yang lucu, tetapi kita harus mencoba untuk tetap memiliki rasa humor agar tidak terlalu stres.

Dukungan juga dapat diberikan pada anggota keluarga Odapus, karena dibutuhkan kesabaran untuk merawat penderita penyakit Lupus. Karena penyakit ini bersifat menahun bahkan dapat seumur hidup. Jangan menyerah jika Anda atau anggota keluarga ada yang menderita Lupus.

Artikel yang saya baca ini kemudian saya print out dan berikan pada kawan saya. Putrinya sendiri saat itu ada di rumah, sedang beristirahat setelah pulang dari Rumah Sakit. Kami membaca bersama dan mencoba untuk memahami.

Menurut cerita dari teman saya, perkembangan sang putri dari lahir hingga remaja, tergolong baik. Normal-normal saja. Dia sehat, dalam artian tidak menderita suatu penyakit kronis. Anaknya aktif dan jarang sakit. Dia bersekolah seperti anak lain pada umumnya, berolahraga, aktif bermain voly dan aktivitas lainnya.

Melihat artikel diatas yang menyebutkan bahwa, tanda-tanda dari gejala penyakit lupus sulit dideteksi. Menjadi mudah untuk divonis sebagai lupus setelah muncul bercak atau ruam kemerahan di pipi yang berbentuk kupu-kupu.

Begitu pula yang terjadi dengan putrinya. Dia mulai mengeluh kelelahan setelah berolahraga, badannya panas, bahkan hingga harus dirawat di Rumah Sakit dan divonis demam berdarah karena disekujur tubuhnya keluar darah segar dari setiap pori-pori. Saat itu pun di pipi sang putri sudah tercetak bercak semacam kupu-kupu.

Beberapa hari berselang, di sebuah stasiun televisi juga diundang beberapa orang yang mengidap penyakit lupus ini. Ada yang ibu rumah tangga dan divonis mengidap lupus sejak remaja, ada juga yang masih remaja dan belum lama minum obat. Ibu rumah tangga tersebut berhasil bertahan dan memiliki keturunan. Ia masih rutin mengkonsumsi obat setiap hari.

Dari siaran di televisi itu pun saya memahami bahwa ternyata pada kasus penyakit lupus ini yang berbahaya adalah apabila antibodi yang berlebih tersebut menyerang organ vital seperti jantung atau hati. Menjadi lebih berbahaya lagi apabila tidak segera terdeteksi sehingga terlambat untuk mendapatkan penanganan. Jadi yang diobati adalah organ yang diserang tersebut.

Sementara saya masih mencari segala hal tentang penyakit lupus, putri teman saya itu sudah meninggal dunia.

Demikian artikel ini, semoga bermanfaat.


Artikel terkait :

http://kumpulan.info/sehat/artikel-kesehatan/267-penyakit-lupus.html



You Might Also Like

8 comments

  1. Adikku pernah divonis lupus dan ODL orang dengan Lupus. Umur hanya dua Minggu waktu tahun 2000, Alhamdulillah sampai saat ini masih sehat inshaallah

    ReplyDelete
  2. Lupus menderita kelainan sistem kekebalan. Tubuh ini tidak bisa membedakan antara benda asing yang harus dimusnahkan dengan jaringan tubuh yang sehat.

    ReplyDelete
  3. Wuiih ngeri juga ya penyakit Lupus ini. Semoga kita dan semua teman-teman dapat terhindar dari penyakit apapun jenisnya.

    Betewe, penasaran bagaimana cara menghindari atau mencegah penyakit lupus ini.

    ReplyDelete
  4. Aku punya temen mba punya penyakit lupus. Tapi aku bingung soalnya dia baru tahu di lupus pas lagi hamil. Aku langsung mikir. Bisa ya kayak gitu. Aku pikir gejalanya ini langsung terlihat dari lahir. Trnyta aku salah ya

    ReplyDelete
  5. Wah infonya tentang lupus detail dan lengkap. Jadi tahu semua ttg pentagon lupus. Thx y mba...

    ReplyDelete
  6. Aku baca sampai detail mba artikelnya, dari dulu penasaran tentang penyakit ini. Semoga para pasien diberikan kekuatan dan kesembuhan, amin

    ReplyDelete
  7. Artikelnya bermanfaat banget mbak. Ternyata lupus juga terdiri dari beberapa macam jg ya mbak?
    Sangat terbantu dg artikel ini.

    ReplyDelete
  8. Saya selalu ingat siswa saya yg meninggal karena lupus. Sayang tidak bisa tertolong karena ketidaktahuan keluarga akan penyakit ini. Makasih infonya sangat bermanfaat mbak

    ReplyDelete

Popular Posts

Like us on Facebook

Flickr Images