Tips Lolos Seleksi CPNS

October 26, 2018



Hiruk pikuk seleksi CPNS mengingatkan saya pada tes CPNS yang saya ikuti sepuluh tahun lalu. Iya, saya pun pernah berjuang menaklukkan soal-soal CPNS yang jumlahnya ratusan itu.

Saya lulus Diploma II dari Universitas Negeri Semarang pada tahun 2006 dan  sudah geregetan ingin ikut seleksi CPNS. Sayangnya pemerintah belum juga mengadakan seleksi. Hingga di tahun 2008, baru ada lagi. Saya antusias mengikuti.

Tetapi, waktu itu, saya tidak menyiapkan apa pun. Bukannya apa-apa, saya hanya bingung mau menyiapkan apa. Kebanyakan apanya ngga sih?

Waktu itu, saya hanya merasa siap, merasa mampu. Padahal, jauh di dalam hati, saya bingung tentang soal seperti apa yang akan muncul di tes nanti. Materinya apa saja, bentuk soalnya bagaimana, dan sebagainya, saya tidak tahu. Saya babar blasss tidak tahu. Tapi anehnya, saya merasa pede. Saya merasa mampu.

Saya ikut mendaftar, lewat Pos waktu itu. Lolos seleksi administrasi dan mendapatkan nomor tes. Pada tanggal yang dijadwalkan, saya pun mengikuti seleksi CPNS tersebut.

Deg-degan saya memasuki ruangan. Duduk di kursi yang ternyata ada di barisan tengah. Saat soal dibagikan, saya bengong. Bingung. Ini apa? Angka-angka berderet tidak karuan. Jawabannya berapa? Dapat dari mana? Cara nyarinya gimana?

Sepertinya kepanikan tergambar dengan jelas di wajah saya.

Soal yang seperti apa sih? Nanti deh saya tulis contoh soalnya, disertai pembahasan. Nanti tapi yaa...

Keluar dari ruangan, saya merasa bahwa kecil sekali kemungkinan bisa lolos tes. Dan saat pengumuman seleksi tahun 2008 itu, saya memang tidak lulus. Saya gagal menjadi seorang CPNS.

Saat itu saya masih kuliah. Yaa, setelah menikah saya lanjut kuliah di Universitas terbuka yang ruang kelasnya ada di Sekolah Dasar di dekat rumah. Setelah pengumuman seleksi CPNS itu, saya mendengar kabar bahwa beberapa teman kuliah ada yang lolos seleksi. Mereka berhasil menjadi CPNS. Saya bingung, menurut saya pribadi, mereka nggak pinter-pinter amat. Perasaan pinteran saya malah. Tapi kenapa mereka lolos tes dan saya tidak? Maka saya pun menginterogasi mereka, halah bahasanyaaaa ...

Dari mereka, tiga orang teman satu kelas itu saya tahu, bahwa mereka belajar untuk menghadapi tes CPNS itu. Mereka mengerjakan latihan soal tes CPNS. Ada yang membeli bukunya di toko buku, ada juga yang pinjam fotokopi soal dari temannya. Intinya, mereka belajar. Apa yang dipelajari? Soal-soal CPNS.

Waktu itu saya sadar, saya tertinggal satu langkah.

Saya ingin belajar, tapi bingung mempelajari apa. Keyakinan saya waktu itu, apa yang saya pelajari juga belum tentu keluar di soal. Mau latihan soal juga, ngga punya soalnya. Dan ya, saya nggak yakin bahwa apa yang saya pelajari akan berguna. Akhirnya saya tertinggal. Beberapa teman lolos tes, dan saya tidak.

Sejak saat itu, saya bertekad untuk mencari soal tes CPNS dan mempelajarinya. Sayangnya, saya tidak berhasil meminjam ke mereka, tiga orang kawan yang berhasil lolos itu. Entahlah, kenapa mereka begitu keberatan meminjamkan soal pada saya. Itu toh cuma soal latihan saja kan?

Maka saya pun mencari sendiri. Mencari di toko buku, pinjam ke kawan yang di Unnes dulu. Dan lebih dari sekedar mencari dan mengumpulkan soal, saya rajin mempelajarinya. Mengerjakan dan mencocokkannya dengan kunci jawaban. Jika tidak ada kuncinya, maka saya mencari jawabannya di buku. Waktu itu saya belum akrab dengan mbah google. Koneksi internet masih hal yang rada aneh. Facebook, Whatsapps juga belum punya.

Jadi, dari pengalaman saya sendiri, tips untuk lolos seleksi CPNS adalah : 

1.  Belajar
Banyak baca, banyak latihan soal, asah kemampuan berhitung, otak-atik angka, apa sajalah. Bahasa Indonesia, Pendidikan Kewarganegaraan, Pengetahuan Umum, Pengetahuan Alam, Soal Ekonomi yang saya selalu bingung dibuatnya termasuk juga soal logika yang semua jawabannya seperti betul semua.

2. Berdo’a
Usaha tanpa diiringi do’a itu pincang. Bagaimanapun juga, Allah yang mengatur jalan hidup kita. Dia yang melukis garis kehidupan kita. Saat menginginkan sesuatu, saya akan datang dan merayu-Nya. Mendekatinya. Membisikan apa yang saya inginkan dan meminta. Terus meminta. Tanpa rasa malu.


3.  Minta Restu Orang Tua
Ini tidak kalah penting, bahkan sangat-sangat penting. Restu orang tua. Menjadi CPNS adalah harapan orang tua saya. Bapak dan juga Ibu menginginkan saya menjadi Pegawai Negeri Sipil. Kebetulan suami juga mendukung.

Tahun berikutnya, saat 2009 diadakan lagi tes CPNS dan saya mengikuti dengan antusiasme yang lebih dari sebelumnya. Saya harus lolos kali ini.
Ketika menghadapi soal, saya bisa mengerjakan dengan senyum tersungging di bibir, saya merasa yakin bahwa jawaban saya benar. Sangat yakin bahkan. Dan terbukti, saya memang Lolos seleksi waktu itu.

Bahagia?

Tentu saja!

Ini pengalaman saya pribadi. Bukan niat mau sombong, hanya berbagi cerita saja. Bahwa di tahun pertama mengikuti seleksi, saya tidak memiliki persiapan apa pun. Tidak ada buku yang saya baca, tidak juga merayu Tuhan dengan luar biasa. Dan hasilnya, saya gagal.

Tapi di tahun berikutnya, saya memperbaiki diri. Mencoba mempelajari apa yang memang seharusnya dikuasai, dan merayu penguasa jagat raya dengan sebisanya. Alhamdulillah, ternyata hasil memang tidak mengkhianati usaha. Usaha yang berdarah-darah terbayar lunas dengan tercetaknya nama saya di urutan pertama peserta yang lolos seleksi CPNS di tahun 2009.





You Might Also Like

0 comments

Popular Posts

Like us on Facebook

Flickr Images