Iseng Menyapa Setiap Pagi Tapi Ujungnya Jadi Begini

October 28, 2018



Semoga kita bisa mengambil hikmah dari cerita fiktif berikut ini.

Semua kita tentu pernah iseng. Iseng mengerjai orang. Iseng mengajak orang berdebat. Iseng saja, dari pada bete manyun gak ada kerjaan. Tapi bagaimana kalau isengnya kita mengakibatkan retaknya sebuah rumah tangga? Waw, jangan sampai dong yaa.

Cerita ini tentang iseng yang berakibat fatal. Fiktif belaka. Kesamaan nama, tempat, dan kejadian adalah sebuah kebetulan yang tidak disengaja.

Tersebutlah seorang lelaki bernama Pak Jay. Ia  setiap pagi mengirimkan ucapan selamat pagi. Ucapan itu dikirimkan kepada seluruh kontak yang ada di ponselnya. Pak Jay melakukan hal ini hanya karena iseng saja.

Diantara sekian banyak kontak yang ada di ponselnya, ada nomor seorang wanita. Wanita ini bernama Laila. Laila adalah seorang istri yang ditinggalkan suaminya bekerja. Suaminya berlayar di laut lepas. Hanya satu kali dalam satu tahun suaminya akan pulang dan berjumpa dengan keluarganya.

Setiap pagi Laila menerima pesan yang dikirimkan oleh Pak Jay. “Selamat Pagi,” Begitu selalu. Awalnya ucapan itu tidak dianggapnya penting. “Memangnya kenapa kalau ada yang mengucapkan selamat pagi,” pikirnya. 

Hingga suatu hari tidak ada lagi ucapan selamat pagi. Beberapa hari berlalu belum juga ada pesan seperti itu. Kemana lelaki yang biasa mengiriminya ucapan selamat pagi itu. Apakah dia lelah karena ucapan selamat paginya tidak pernah berbalas?

Laila kemudian berjanji akan menjawab bila lelaki itu kembali mengiriminya pesan. Laila menunggu. Setiap pagi ia menunggu pesan ucapan selamat paginya. Harinya terasa sepi tanpa ucapan selamat pagi itu.

Di tempat lain Pak Jay yang belum gajian ternyata kehabisan kuota. Pulsa juga ia tidak punya. Ponselnya terasa sepi karena tidak ada obrolan.

Di grup WA, di Facebook yang ia selalu update status setiap hari. Tidak bisa berbalas komentar. Tidak tahu perubahan yang terjadi di sekitar. Berlama-lama dengan keadaan seperti itu membuatnya merasa sebagai orang yang tidak tahu apa-apa.

Ia berniat meminta diisikan pulsa ke salah seorang temannya dengan pembayaran dilakukan di awal bulan. Segera setelah ia gajian.

Akhirnya hari itu ia bisa update status di facebook. “Mohon maaf pemirsa, HP baru siuman.” Begitu statusnya. Ramai orang komentar. Dia juga stalking di akun teman-temannya, ingin tahu berita apa yang tertinggal selama ponselnya pingsan.

Dan setelah penantian berhari-hari yang terasa sebulan, Laila menerima ucapan selamat pagi yang dinanti. Laila merasa berbunga. Rupanya lelaki itu tidak lupa padanya. Jadi meski penasaran, kemanakah beberapa hari ini ia menghilang, Laila tidak berani bertanya. Lebih baik menjawab pesannya saja.



Hari berlalu, Laila semakin sering berkomunikasi dengan pengirim pesan selamat pagi. Bukan hanya sekedar selamat pagi. Tapi berlanjut dengan menanyakan kabar, pertanyaan tidak penting seperti sudah makan atau belum, sedang apa, dan lainnya. 


Dari obrolan itu Laila tahu, ternyata lelaki itu adalah Jay, salah satu teman di sekolahnya dulu. 

Jay mendapatkan nomornya dari grup alumni SMA. Laila berpikir bahwa Jay mungkin adalah salah satu pengagumnya. Laila yang primadona sekolah dulu, tidak merasa aneh bila masih ada yang menaruh hati padanya. 

Buktinya dia selalu mengirimkan ucapan selamat pagi, meski ia tidak pernah membalasnya. Sedangkan suaminya sendiri tidak pernah sekali pun mengucapkan selamat pagi. Bahkan ucapan selamat ulang tahun pun tidak. Tapi Jay ini, dia memperlakukannya dengan begitu istimewa.

Ia merasa mendapat perlakuan yang berbeda. Ia yakin Jay menyimpan perasaan padanya.






You Might Also Like

0 comments

Popular Posts

Like us on Facebook

Flickr Images