Liburan ke Pantai Pangandaran

October 29, 2018



Traveling itu penting. Penting untuk menghilangkan kepenatan Ayah dan ibu yang sudah memikul beban berat (apasih?). Penting juga buat anak-anak yang juga memikul beban berat, seperti tugas-tugas sekolah, madrasah, atau rutinitas harian yang itu-itu saja.

Alasan sebenarnya, Emak sangat ingin terbebas (walau sejenak) dari pekerjaan domestik yang itu-itu juga, yang setiap hari seakan tak ada habisnya.

Perjalanan terbaru yang kami lakukan adalah Go to the Beach! Kebetulan anak-anak ingin mantai, yaaa emak ikut hayu lah. Maka begitulah, dengan mencarter mobil kami berangkat ke Pantai Pangandaran.

Perjalanan dilakukan di malam hari, dengan alasan ingin melihat sunrise di pantai. Sekitar pukul setengan sepuluh malam, mobil mulai melaju membelah kegelapan menuju pantai pangandaran. Kurang lebih pukul dua dini hari kami tiba di sana. Tidak sulit mencari Home stay di sekitar pantai karena saking banyaknya. Saya sendiri seblumnya sudah searching-searching di internet tentang kisaran harga Home stay per malam. Daaan, yaaa, tidak jauh berbeda. Tiga ratus ribu rupiah untuk satu buah rumah dengan dua kamar tidur dan dua kamar mandi.

Tidak butuh waktu lama, rombongan sudah terlelap karena lelah yang melanda.

Ketika kumandang adzan subuh terdengar, semua orang yang memang antusias ingin melihat sunrise segera bersiap menuju pantai. Semua bekal yang sudah dipersiapkan dari rumah, dimasukan ke mobil dan berangkat menuju pantai timur. Orang-orng bilang, kalau mau lihat sunrise, ya di pantai timur.

Terlambat tapi, matahari sudah tinggi.




Tapi tak apa, bermain dengan ombak di pantai barat tak kalah menyenangkan. Bukan hanya anak-anak, para ayah juga tidak mau pulang. Terlalu asyik bermain. Berdiri, menanti ombak datang dan saat ombak datang bergulung-gulung, rasanya seperti,... Aaah, menyenangkan sekali. Coba saja sendiri. Anda pun pasti tak mau pulang.

Anak-anak juga naik kuda mengelilingi pantai. Lima puluh ribu untuk satu putaran waktu itu.

Asyik, seru, menyenangkan. Begitu komentar semua orang.

“Kapan-kapan ke sini lagi yaaa?”

“Baiklah.”


You Might Also Like

0 comments

Popular Posts

Like us on Facebook

Flickr Images